Iklan

Sedih, Ibu ini Terpaksa Memasak Batu untuk Membohongi 8 Anaknya yang Sedang Kelaparan

admin
03 Mei 2020, 04:39 WIB Last Updated 2021-10-29T17:06:18Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
Sedih, Ibu ini Terpaksa Memaksa Batu untuk Membohongi 8 Anaknya yang Sedang Kelaparan
Foto : Sedih, Ibu ini Terpaksa Memaksa Batu untuk Membohongi 8 Anaknya yang Sedang Kelaparan /Net.

AsupanKita.com - Epidemi Virus Corona (COVID-19) yang saat ini tengah mewabah di seluruh dunia telah memberikan dampak kelaparan bagi orang-orang karena kebijakan lockdown yang diterapkan dibeberapa negara untuk menekan penyebaran pandemi virus corona telah memaksa mereka untuk berdiam diri di rumah.

Bahkan banyak perusahaan-perusahaan di dunia, termasuk Indonesia merumahkan pegawai mereka karena harus tutup sementara.

World Food Programme (WFP) yang merupakan bagian dari PBB menyebut, pada 2020 masyarakat yang menderita kelaparan terancam meningkat hingga 265 juta orang. Setengah dari jumlah itu akibat pandemi Virus Corona.

Peninah Bahati Kitsao, ibu di Kenya, terpaksa memasak batu untuk membohongi anaknya yang terus-terusan menangis karena kelaparan.

Inah dan keluarganya kekurangan bahan makanan ketika kesulitan mendapatkan pekerjaan kala wabah virus corona covid-19.

Seperti dilansir dari Suara.com yang dikutip dari BBC, Sabtu (3/5/2020), Peninah Bahati Kitsao merupakan ibu delapan anak yang telah menjanda sejak setahun lalu lantaran suaminya meninggal setelah dibunuh oleh anggota geng.

Bersama anak-anaknya, Kitsao mendiami sebuah rumah sederhana dengan dua kamar tidur, tanpa air dan listrik, di kota Mombasa, kota terbesar kedua di Kenya.

Inah dulunya bekerja sebagai tukang cuci pakaian. Namun sejak pandemi menghantam, ibu delapan anak ini jadi kesulitan untuk mendapatkan orderan lantaran banyak orang mengurangi interaksi sosial.

Menurut laporan NTV, perempuan ini nekat memasak batu guna membuat anak-anaknya percaya bahwa dirinya tengah menyiapkan makanan.

Tetangganya, Prisca Momanyi, menyambangi rumahnya setelah mendengar anaknya menangis. Kaget melihat kondisi Kitsao, Momanyi mengabarkan keadaan ibu ini ke media.

Selain itu, Momanyi membukakan rekening bank untuk Kitsao, mengingat ibu ini tidak bisa baca tulis.

Melalui rekening inilah, Kitsao menerima bantuan yang belakangan banyak berdatangan.

Mengetahui banyak pihak yang memberikannya bantuan, Kitsao menyebutnya sebagai sebuah keajaiban.

“Saya tidak percaya bahwa warga Kenya begitu penuh kasih, saya menerima panggilan dari penjuru negeri dan bertanya bagaimana mereka bisa membantu,” kata Kitsao kepada Tuko.

Kitsao dan warga Kenya dengan penghasilan rendah lain, mulai kesulitan menghasilkan uang sejak pemerintah Kenya mulai memberlakukan kebijakan-kebijakan guna menekan sebaran covid-19 seperti larangan keluar-masuk beberapa kota.

Sebagai informasi, Afrika Timur kini telah mencatat adanya 395 kasus Covid-19 dengan 17 kematian.
Komentar

Tampilkan

Terkini