Iklan

Yang Pergi Haji Banyak, Tetapi Yang Benar-benar Berhaji Hanya Sedikit

admin
01 April 2020, 00:42 WIB Last Updated 2021-10-29T17:08:45Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
Yang Pergi Haji Banyak, Tetapi Yang Benar-benar Berhaji Hanya tSedikit

www.morethansource.com - Bulan Dzulhijjah telah tiba, momentum puncak haji pun segera dijelang. Di bulan yang penuh berkah ini, ratusan ribu umat muslim datang berhimpun di tanah wahyu. Para umat datang dari berbagai penjuru dunia berlarian menuju Baitullah untuk bergabung bersama kafilah ilahi mengikuti sebuah ritus teragung di sepanjang sejarah. Mereka datang dari berbagai latar belakang memenuhi panggilan ilahi dengan satu suara, satu slogan, satu iman, dan satu semangat tauhid.

"Labbaik allahumma labbaik" Ya Allah aku datang memenuhi panggilan-Mu!

Di bulan haji kaum muslimin dari seluruh penjuru dunia datang berduyun-duyun untuk mengunjungi tanah haram demi melangsungkan ibadah haji. Mereka memakai pakaian ihram dan menghindari larangan ­larangan ihram selama pelaksanaan ibadah haji. Mereka mengikuti rangkaian ibadah haji dengan tertib.

Selagi mengikuti rangkaian manasik haji dengan tertib, insya Allah haji mereka sah. Tetapi masalah diterima atau tidaknya ibadah haji dan terkait pahala haji itu adalah urusan Allah SWT. Karenanya selain sah, harapan semua jamaah haji tentu bisa mendapatkan predikat haji mabrur, yang tiada lain ganjarannya adalah surga.

Namun dibalik itu ada beberapa sebagian orang yang mempunyai motif lain sembari beribadah haji. Sebagaimana pernah disebutkan Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang dikutip Sulaiman Al-Bujairimi dalam Hasyiyatul Bujairimi alal Khatib yang berbunyi sebagai berikut.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Akan datang suatu di mana orang kaya di zaman itu berhaji untuk tamasya, kelompok menengahnya berhaji untuk berbisnis, kebanyakan mereka berhaji untuk riya dan sum’ah, dan orang-orang fakirnya berhaji untuk mengemis,” (HR AlKhatib).

Karenanya dari sana Sayidina Umar RA mengatakan, “Pengunjung Masjidil Haram itu banyak, tetapi mereka yang (benar-benar) haji itu sedikit.”

Dalam hadits tersebut, junjungan kita Nabi Muhammad SAW berpesan kepada semua umatnya untuk meluruskan niat dalam melaksanakan rangkaian ibadah haji. Rasulullah tidak menginginkan umatnya terpedaya oleh godaan-godaan lain yang bisa membelokannya dari keikhlasan dalam menjalankan rukun Islam yang kelima ini.

Mari bersama-sama kita berdoa semoga para jamaah yang sedang melaksanakan ibadah haji tetap diluruskan niatnya, terlebih kepada saudara-saudara kita dari Indonesia. Semoga amal ibadah haji mereka diterima oleh Allah SWT sehingga menjadi haji yang mabrur. Amin (ari).
Komentar

Tampilkan

Terkini