Iklan

Ternyata Ini Duduk Persoalan Bentrok Ojol vs DC di Yogya, Bermula dari Hendak Tarik Motor

admin
07 Maret 2020, 02:00 WIB Last Updated 2021-10-28T01:57:58Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
Ternyata Ini Duduk Persoalan Bentrok Ojol vs DC di Yogya, Bemula dari Hendak Tarik Motor

Tranding.web.id (Beritags Network) - Bentrok terjadi antara driver ojek online dengan sekelompok orang yang diduga debt collector di Ring Road Utara, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, tepatnya di depan Casa Grande, Kamis (5/3/2020)

Dalam bentrok tersebut sempat terjadi aksi saling lempar. Akan tetapi, kejadian tersebut tidak berlangsung lama.

Bentrokan berawal adanya oknum debt collector yang hendak menarik sepeda motor salah satu ojek online di Jalan Wahid Hasyim, Selasa (3/3/2020) lalu.

Salah satu driver ojol bernama Riyanto menceritakan, sebelum bentrokan terjadi, peristiwa awalnya di Jalan Wahid Hasyim. Saat itu, korban Luthfi Aditya Kusuma (29) mencoba melerai saat debt collector hendak menarik sepeda motor rekannya.

Korban menjelaskan kepada debt collector tersebut sesuai prosedur menarik sepeda motor harus dilakukan di rumah. Namun, korban justru mendapat pemukulan.

"Ada perampasan, terus korban (Luthfi) mencoba memisah tetapi malah dipukul," katanya.

Sementara itu, Kapolres Sleman AKBP Rizki Ferdiansyah mengatakan, peristiwa bentrok yang terjadi di depan Casa Grande buntut dari peristiwa di Jalan Wahid Hasyim, Selasa.

"Memang berawal dari situ, dari pihak mereka mencoba mau memediasi. Tetapi karena mediasinya di kantor, mereka datang sama-sama," ujarnya saat ditemui di Polsek Depok Timur.

Rizki membenarkan sempat terjadi aksi saling lempar. Akan tetapi, kejadian tersebut tidak berlangsung lama.

"Tidak sampai meluas, karena saya bubarkan langsung. Sekarang kita sedang mediasi dari kedua belah pihak. Kita telusuri kalau ada masalah hukum kita akan kita proses," jelasnya.

Sedangkan, Luthfi Aditya Kusuma yang menjadi korban pada saat kejadian itu telah membuat laporan ke Polsek Depok Timur, pada Rabu (4/3/2020).

Terkait laporan tersebut, kepolisian akan menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan.

"Ini kita akan telusuri dan tindaklanjuti," ungkapnya.

Salah satu staf Grab kena pukul

Salah satu staf kantor Grab Yogyakarta berinisial WB (37), menceritakan, kericuhan  terjadi saat sekitar puluhan orang mendatangi kantornya.

Saat datang, katanya, mereka sempat nendang-nendang beberapa barang, masuk ke kantor.

"Salah satu staf kami juga ada yang kena pukul," ujarnya saat ditemui di Kantor Grab Kompleks Ruko Casa Grande, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Kamis (5/3/2020).

Melihat itu, pihak manajemen sempat meredam dan mengajak dialog kelompok yang datang.

Namun, sambungnya, karena di kantor banyak terdapat driver ojol maka terjadi ketegangan.

Bentrok meluas

Akibat bentrok tersebut, berbuntut panjang dengan pengerusakan sebuah rumah kontrakan yang dijadikan kantor PT Bala Manunggal Abadi (BMA) yang diduga dilakukan oknum ojol.

Sejumlah fasilitas kantor seperti meja dan kursi hangus terbakar.

Ketua RT 007, M Soleh mengatakan, rumah itu milik warga yang dikontrak untuk kantor PT BMA dan sudah dikontrak sejak tahun kemarin.

Soleh menceritakan, penggerusakan berawal saat ratusan ojol mendatangi kantro BMA sekitar pukul 15.30 WIB.

"Mereka aksi solidaritas, mayoritas mengenakan seragam (jaket ojol)," ungkapnya.

Setelah datang, mereka sempat bermediasi di dalam kantor.

"Sudah terlalu banyak yang datang untuk aksi solidaritas dari ojol, kemungkinan ada yang emosional dan terpancing. Tapi situasi aman pukul 17.00 WIB," ujarnya.

Terkait dengan pengerusakan kantor BMA, Kapolres Sleman AKBP Rizki Ferdiansyah membenarkan adanya itu.

"Iya (ada perusakan kantor), itu sedang kita telurusi. Tadi kita sedang mediasi, kok ada kejadian di kantor DC, mungkin ini karena ada kesimpangsiuran informasi," katanya.

Adanya pengerusakan itu, Rizki mengatakan, pihaknya akan mengusut aksi perusakan kantor tersebut.

"Iya, kita akan lihat kan tidak boleh juga melakukan perusakan seperti itu. Satu persatu kita akan lihat akar permasalahanya apa," jelasnya.

Driver ojol minta jaminan keamanan

Setelah terlibat bentrok dengan diduga oknum debt collector, massa pengemudi ojol memenuhi pertigaan Jalan Babarsari.

Mereka kemudian berorasi dan mendesak polisi untuk memberikan jaminan keamanan bagi mereka saat bekerja.

Rizki pun menyanggupi permintaan para pengemudi online.

"Saya jamin mereka beraktivitas.Tugas saya untuk terus berkomunikasi dengan mereka agar jangan sampai ada aksi balas dendam," tegasnya.

Rizki pun akan menindaklanjuti informasi terkait pengemudi ojol yang dibacok dan sebuah kendaraan dirusak oleh oknum debt collector.

"Itu belum pasti, makanya, saya tadi tanya itu dirawat di mana, siapa korbannya, dimana posisi korban yang dibacok. Tadi ngasih beberapa barang bukti ke kita nanti kita telusuri," ungkapnya.

Berita ini dikutip dari Kompas.com dengan judul 'Duduk Perkara Ojek Online Bentrok dengan Debt Collector, Berawal dari Hendak Tarik Motor'

4 Driver Diduga Kena Tembak

4 Driver Diduga Kena Tembak

Empat orang driver ojek online dikabarkan tertembak dalam peristiwa bentrokan terjadi antara ratusan driver dan sekelompok penagih utang (debt collector) di Yogyakarta, pada Kamis (5/3). Bentrokan tersebut terjadi di Ringroad Utara Maguwoharjo, Jalan Wahid Hasyim Condong Catur, dan Jalan Tambakbayan Babarsari.

Berdasarkan hasil asesmen dari tim Public Safety Center (PSC) 119 Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY per 5 Maret 2020, pukul 20.00 WIB, sedikitnya ada empat driver ojol yang diduga mengalami luka tembak di bagian paha maupun betis. Sedangkan dua orang lainnya mengalami luka sobek pada beberapa bagian tubuhnya.

Koordinator Lapangan PSC 119 Dinkes DIY, Krisma Triantoko menyebut keempat orang yang diduga terkena tembakan itu berinisial MNI, DS, MM, GCH. Sementara yang luka robek IS dan AR. Para korban dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) Dr. S. Hardjolukito Yogyakarta.

"Tapi info terakhir dari rumah sakit, dari 6 korban, bisa pulang hari itu (Kamis) juga," jelas Krisma kepada CNNIndonesia.com, Jumat (6/3).

Meskipun, lanjut dia, ada satu korban yang harus menunggu hasil rontgen. Menurutnya, tindak lanjut saat korban masuk IGM sampai dengan pulangnya itu kewenangan rumah sakit yang bersangkutan.

"Kami hanya mendata dari lokasi sampai dengan rumah sakit. Jadi hanya info awal saja," tegasnya.

Sementara sebelumnya, salah seorang driver ojol yang tak bersedia disebut namanya menduga, pelaku penembakan adalah oknum dari DC.

Ia juga menceritakan, awal mula bentrokan itu diduga dipicu oleh peristiwa penganiayaan terhadap salah satu driver ojol oleh sejumlah DC, pada 3 Maret 2020.

Kemudian pada 4 Maret, ratusan driver ojol menggeruduk kantor perusahaan leasing yang diduga mempekerjakan para DC tersebut, namun tak mendapatkan respons baik dari perusahaannya.

Kemudian pada 5 Maret, sekitar pukul 12.00 WIB, giliran sekelompok oknum DC yang menggeruduk kantor manajemen ojol, dan diduga melakukan perusakan. Sekitar pukul 01.11 WIB, bentrok antara demonstran tak terhindarkan ketika ratusan driver ojol mulai mengepung.

Berita ini dikutip dari cnnindonesia.com dengan judul 'Bentrok Ojol vs DC di Yogya, 4 Driver Diduga Kena Tembak'.
Komentar

Tampilkan

Terkini