Iklan

Begini 5 Modus Penculikan Anak yang Kerap Terjadi, Orangtua Wajib Tahu!

admin
11 Maret 2020, 15:59 WIB Last Updated 2021-10-29T17:09:17Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
Ini 5 Modus Penculikan Anak yang Kerap Terjadi, Orangtua Wajib Tahu!

www.morethansource.com - Mengetahui banyaknya kasus misterius penculikan anak akhir-akhir ini, sebagai orangtua sebaiknya kita selalu waspada akan segala hal, apalagi terkait dengan keselamatan anak.

Mengingat bahwa Indonesia masih 'darurat' human trafficking atau perdagangan manusia dalam bentuk eksploitasi maupun penjualan organ tubuh, maka sebaiknya orangtua tak boleh lengah sedikit pun.

Dilansir dari Tip Hero, National Center for Missing and Exploited Children (NCMEC) memberikan cara mudah bagi orangtua untuk mengenali penculik anak di lingkungan sekitar, kami telah merangkum 5 modus penculikan anak.

1. Mengiming-imingi anak dengan hal menarik

Anak-anak mudah percaya, bahkan terhadap orang asing. Dan para penculik tahu hal itu. Itu sebabnya, orang yang berniat jahat pada anak-anak kerap kali tampak begitu baik dengan menawarkan permen, mainan, atau sesuatu yang lain yang disukai anak-anak.

Mereka melakukan penyuapan dengan tujuan agar anak mau pergi bersama mereka. Lihatlah bahasa tubuh anak-anak.

Jika anak tampak tak nyaman saat ada orang dewasa yang menawarkan sesuatu kepada mereka, maka orangtua patut curiga.

2. Anak diajak main oleh anak yang tidak dikenal

Orangtua biasanya mengasosiasikan penculik sebagai orang dewasa, tetapi kadang para penculik itu menggunakan anak-anak lain untuk membantu mereka dalam aksinya.

Si Penculik bisa saja meminta seorang anak untuk mengajak anak yang menjadi targetnya ke taman bermain.

Jadi, jangan berbaik sangka dulu ketika ada seorang anak tiba-tiba mengajak anak bermain. Tanyakan pada si Kecil apakah ia mengenal anak baru yang mengajaknya bermain itu ataukah tidak.

3. Orang dewasa meminta bantuan anak

Pernah dengar kan, seorang anak diculik dengan modus si Penculik meminta bantuan anak, misal untuk mencari anjingnya yang hilang.

Kemungkinannya hanya ada satu, ini bisa jadi indikasi penculikan. Pikirkan saja, jika orang dewasa membutuhkan bantuan, ia tentu tidak akan memintanya pada seorang anak.

4. Anak menangis hingga meraung-raung

Tidak semua orangtua akan merespons anak-anak yang berteriak dan menangis. Mereka bahkan kerap mendiamkannya.

Tapi, gunakanlah feeling orangtua dalam hal ini. Anak yang menangis sambil berusaha untuk mengungkapkan sesuatu yang terpendam tentu bukanlah pertanda yang baik.

5. Orang asing yang mengaku sebagai keluarga

Salah satu cara paling umum yang dilakukan penculik anak adalah dengan mengaku kalau mereka adalah teman keluarga si Anak.

Penculik mungkin akan berbohong pada anak, dengan mengatakan bahwa ia adalah teman dari Mama si Anak atau bahwa Papa si Anak berada di rumah sakit dan ia ditugaskan untuk menjemputnya.

Nah, itulah beberapa informasi penting yang perlu kita ketahui tentang modus-modus penculikan anak yang sering terjadi, sedini mungkin kita mengenalinya akan lebih baik demi keselamatan anak-anak kita.

Semoga kasus-kasus penculikan anak yang dialami orang tua dan keluarga dapat segera terungkap, serta menjadi pelajaran bagi kita semua khususnya sebagai orangtua untuk lebih berhati-hati lagi menjaga si buah hati kita.
Komentar

Tampilkan

Terkini