masukkan script iklan disini
Tranding.web.id (Beritags Net) – Ketua MPR mendukung rencana Kemenhan yang akan membentuk Komcad Pertahanan Negara, serta berharap Kemenhan dapat merekrut 25.000 milenial untuk bergabung sebagai Komcad sesuai dengan target pemerintah.
"Saya mendorong pemerintah untuk segera menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) terkait Komcad Pertahanan Negara agar dapat segera disosialisasikan kepada masyarakat, mengingat hingga kini PP tersebut masih dalam proses pembahasan akhir di Sekretariat Negara (Setneg)," ujar pria yang karib disapa Bamsoet ini, melalui keterangan resmi yang diterima RRI PRO3, Jumat (21/2/2020).
Selain itu, dirinya kembali mendorong Kemenhan melalui Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan Kemenhan) untuk bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dalam mengkampanyekan program Komcad Pertahanan Negara yang disampaikan melalui berbagai platform termasuk media sosial, guna menarik minat para milenial untuk masuk dan terlibat dalam sistem pertahanan negara.
"Masyarakat harus didorong berpartisipasi dalam program tersebut. Khususnya masyarakat yang berusia 18-35 tahun agar mendaftarkan diri secara sukarela untuk menjadi bagian dari Komcad Pertahanan Negara yang nantinya akan diseleksi dan diberikan pelatihan dasar militer selama tiga bulan terlebih dahulu, sesuai dengan amanat yang dicantumkan melalui Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional (PSDN)," kata Bamsoet menambahkan.
Rekrutmen Komcad Baru Tersedia di TNI Angkatan Darat
Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Bondan Tiara Sofyan mengatakan, rencana rekrutmen Komponen Cadangan (Komcad) Pertahanan Negara baru tersedia di matra Angkatan Darat (AD).
"(Saat ini) fungsi teritorialnya itu AD," ujar Bondan di kantor Kemhan, Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Menurut Bondan, perekrutan Komcad untuk matra Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU) saat ini masih dalam pembahasan.
Ia mengatakan penggunaan Komcad dapat dilakukan ketika negara dalam keadaan darurat.
Selain itu pengerahan atau mobilisasi Komcad dapat dilakukan apabila sudah ada perintah Presiden dan persetujuan dari DPR.
"Dalam keadaan bahaya atau darurat dan itu harus dinyatakan oleh presiden dan harus disetujui oleh DPR. Jadi penggunaannya seperti itu," kata Bondan.
"Enggak boleh (sembarangan)," imbuh dia.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pertahanan menargetkan 25.000 milenial bergabung dalam komponen cadangan (Komcad) pertahanan negara.
"Harapannya seperti itu (rekrut 25 ribu milenial). Apakah nanti akan tercapai dalam berapa tahun, nanti tergantung anggarannya," ujar Bondan.
Ia menjelaskan perekrutan warga sipil dalam Komcad dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara (PSDN).
Komcad disiapkan untuk memperbesar dan memperkuat kekuatan serta kemampuan Komponen Utama atau TNI dalam menghadapi ancaman militer.
Hanya saja, pembukaan rekrutmen tersebut masih menunggu terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Komcad yang kini tengah dibahas oleh Kementerian Sekretriat Negara.
Bondan menginginkan PP Komcad dapat segera terbit dengan harapan dapat langsung membukan pendaftaran setelah Idul Fitri 2020 mendatang.
"PP-nya masih dalam proses, sudah selesai harmonisasi (antar kementerian/lembaga) sekarang masih dalam proses pembahasan akhir di Setneg. Begitu PP-nya selesai, kita segera sosialisasi," kata dia.
Adapun kampanye perekrutan Komcad sendiri akan dilakukan dengan memanfaatkan media sosial.
Rencananya, dalam rekrutmen tahap pertama nantinya akan menyasar kalangan milenial usia 18-35 tahun.
Bondan menegaskan rekrutmen tersebut bersifat terbuka alias siapa saja boleh mendaftar. Asalkan memenuhi syarat.
"Nanti ada syarat-syaratnya. Nanti ikut seleksi, setelah lulus seleksi ada latihan dasar militer selama tiga bulan, setelah itu kemudian baru diangkat Komcad. Setelah itu kembali ke profesi semula," kata Bondan.