Iklan

Ayo Berlibur Ke Kampung Janda, Ada Oleh-oleh Khas Buat Wisatawan Yang Bisa Dibawa Pulang Lho..!!

admin
24 Februari 2020, 19:12 WIB Last Updated 2022-05-24T04:53:37Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
Ayo Berlibur Ke Kampung Janda, Ada Oleh-oleh Khas Buat Wisatawan Yang Bisa Dibawa Pulang Lho..!!

AsupanKita.com - Berlibur ke Kampung Janda di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, wisatawan bisa membeli oleh-oleh atau cendramata yang sengaja dibuat oleh tangan para wanita yang sudah tidak bersuami itu, untuk pengunjung yang berkunjung ke Kampung Janda.

Seperti diketahui, di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini banyak nama kampung unik bermunculan akibat perubahan keadaan tempat, maupun kebiasaan unik penduduknya.

Salah satunya di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang memiliki daerah unik bernama Kampung Janda. Tentunya kamu sudah bisa menebak alasan pemberian nama tersebut.

Namun, ada beberapa hal yang menarik mengenai Kampung Janda di Kalimantan Selatan itu. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini ulasannya yang telah berhasil kami kumpulkan:

Awal Mula Dijuluki Kampung Janda

Awalnya kehidupan di kampung tersebut biasa-biasa saja. Kampung yang masuk wilayah Kota Banjarbaru itu dihuni sekitar 35 KK (kepala keluarga).

Penduduknya punya aktivitas yang tak jauh beda dengan warga di kampung lain. Kaum pria bekerja mencari nafkah, dan kaum wanitanya melakukan pekerjaan rumah.

Namun, kampung yang sebenarnya bernama Batuah itu sejak 10 tahun terakhir banyak dihuni oleh wanita yang sudah tidak bersuami alias janda dari berbagai usia. Rata-rata usianya 25 tahun ke atas.

Alasan para wanita tersebut menjadi janda juga beragam, ada yang karena suaminya meninggal. Bahkan, ada pula janda dari banyak suami menjadi satu suami saja.

Jadi maksudnya si wanita tersebut punya banyak pasangan alias polyandri, namun hanya satu pria yang tersisa.

Warga Sempat Gerah

Berlibur ke Kampung Janda. Sebagian orang terkadang memandang negatif pada wanita yang berstatus janda. Meski sebenarnya status tersebut mungkin bukan kenginanan dari mereka sendiri.

Seperti halnya yang terjadi di Kampung Janda ini. Berawal dari adanya bencana banjir yang pernah menerjang daerah ini, lalu salah seorang warganya diwawancara oleh wartawan.

Tanpa sengaja warga bernama Nurhansyah, menyebutkan bahwa yang menjadi korban dalam bencana banjir kebanyakannya janda.

Dari situlah wartawan menyimpulkan daerah itu dengan julukan Kampung Janda, yang kemudian menyebar luas.

Nurhansyah pun merasa gerah, dan dirinya ingin melaporkan kepada pihak kepolisian terkait dengan julukan yang diberikan pada kampung tercintanya.

Tetapi, warga di kampungnya tidak setuju dan meminta Nurhansyah untuk membiarkannya. Oleh sebab itu, hingga sekarang julukan Kampung Janda sudah melekat pada daerah itu.

Hampir Semua Rumah di Huni Janda

Tak ada yang menyangka sebelumnya kalau julukan tersebut menjadi do’a bagi warga kampung di wilayah Kota Banjarbaru itu.

Dari hari ke hari, di setiap sudut kampung janda semakin banyak. Bahkan, rumah yang tidak ada jandanya yang bisa dihitung.

Menurut Ketua RT setempat, hanya ada sekitar tiga rumah yang tidak terisi janda. Rata-rata setiap rumah punya 2-3 wanita yang berstatus janda.

Usia Janda Beragam

Zaman sekarang status janda tidak mengenal usia. Hal itu akibat dari banyaknya pernikahan di rentang usia 20-24 tahun.

Entah apa penyebabnya banyak wanita di kampung tersebut yang menjadi janda di usia yang masih sangat belia. Mungkin saja akibat sang suami meninggal atau memang karena perceraian.

Ketua RT setempat mengatakan, di kampungnya ini usia janda paling muda 25 tahun, sedangkan usia paling tua sekitar 50 tahunan.

Ada Oleh-oleh Buat Wisatawan

Jika berlibur ke Kampung Janda di Banjarbaru, wisatawan bisa pulang membawa oleh-oleh buatan tangan para wanita tangguh tersebut.

Mereka menjadi tulang punggung karena punya banyak anak, namun mereka tak bisa jauh dari rumahnya.

Oleh sebab itulah, para janda di kampung ini memutar otak supaya bisa menghasilkan uang tanpa harus meninggalkan rumah.

Mereka pun membuat cendramata/oleh-oleh khas Banjarbaru bagi para pengunjung yang datang, diantaranya berupa kain khas bernama Sasirangan dan batu mulia.

Ada juga makanan berupa jajanan ringan seperti Dodol Kandangan dan Amplang. Pokoknya semua ibu-ibu di Kampung Janda produktif, mampu hidup meskipun tanpa suami.

Julukan nama Kampung Janda awalnya memang tidak enak didengar karena menunjukkan kesan yang negatif terhadap daerah tersebut.

Namun, semua itu telah berubah sejak para wanita tangguh yang sudah ditinggal suaminya itu membuktikan kalau Kampung Janda tidak seburuk apa yang dikira orang pada umumnya.

Dan sepertinya cocok juga bagi kaum pria yang ingin mencari wanita mandiri. Tak ada salahnya jika menyempatkan diri untuk berlibur ke Kampung Janda di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Komentar

Tampilkan

Terkini